Selasa, 27 Maret 2018
Halo Sepasang Kekasih
Halo sepasang kekasih yang sedang memandang lagit
biru dengan cahaya yang membius.
Melihat gelas dengan tatap yang serius, entah sudah berapa tikus kau hitung sampai akhirnya gerimis senja datang dan melilit tubuh mu.
Aku bertanya " kau tidak ingin minggat?. Aku akan memberikan mu kue kering dan teh tawar " tapi kau hanya diam aku juga diam. Lalu kau ku tinggal masuk kedalam dengan jaket lusuh yg ku berikan dan sepasang sepatu jika saja kau ingin berlari dari kesunyiaan .
Senin, 26 Maret 2018
Koh Auwseng
saat kecil aku selalu penasaran dengan masjid didepan rumah ku. Hari biasa masjid itu sepi sekali bahkan kucing saja malas masuk ketempat itu hanya koh auwseng yang tiap hari datang kemasjid itu bahkan terkadang terlelap disitu.
Tapi saat hari jumat bahkan sebelum adzan masjid itu sudah disesaki orang-orang.
Koh auwseng saja sampai kelimpungan cari tempat bersandar.
Lalu aku bertanya pada bapak, "pak kok hari biasa sepi hari jumat ramai?." Lalu, bapak berkata "hari ini mereka lagi pengen bercumbu dengan koh auwseng".
"Kalau hari biasa tidak ingin bercumbu pak?," Bapak menjawab kohauwseng bau dan tidak sedap di pandang saat hari biasa.
"Bapak tidak ingin bercumbu juga?," Jawaban sederhana nya
"Bapak sudah sering bercumbu dengan koh auwseng ditempat tertutup saat hari biasa".
Sampai hari ini aku masih bingung kenapa Bapak tidak mencium koh auwseng saat hari jum'at saja?. Bukan nya bapak bilang koh auwseng bau dan tidak sedap di pandang saat hari biasa?.
Selasa, 20 Maret 2018
Putih
Ilustrasi Oleh : Devan A Mozaik
Langkahku pulang, terlihat Ayah sedang tegang.
Kujinjit pelan menuju kamar.
di persimpangan bising klakson bersahutan alunan ayatan tuhan.
Wangi bakaran
Menuntunku keluar
Mengorek hidung
Menikam kelenjar
liyur menyiram kerongkongan.
Lemah
Lalu putih
Aku melihat teras
sesak dengan kerumunan yang menaburkan doa putih dilapisi wajah kusam.
Dia datang,
aku dinantikan.
Dibuka jalan menuju tuhan.
Akhir nya takdir yang ditunggu datang.
Gelap
P u t i h
Langkahku pulang, terlihat Ayah sedang tegang.
Kujinjit pelan menuju kamar.
di persimpangan bising klakson bersahutan alunan ayatan tuhan.
Wangi bakaran
Menuntunku keluar
Mengorek hidung
Menikam kelenjar
liyur menyiram kerongkongan.
Lemah
Lalu putih
Aku melihat teras
sesak dengan kerumunan yang menaburkan doa putih dilapisi wajah kusam.
Dia datang,
aku dinantikan.
Dibuka jalan menuju tuhan.
Akhir nya takdir yang ditunggu datang.
Gelap
P u t i h
Senin, 19 Maret 2018
Asem
Saat akhir pekan tiba ibu selalu memasak ikan asin dan sayur asem .
Terkadang ibu mengasuh anak tetangga yang bau asem .
Ibu juga bilang cangkem mu harus di didik agar tidak bau kue apem .
Biasa saat petang dengan kalem ibu duduk dibawah pohon asem .
Melamun tentang makam bapak atau tentang durjana cangkem .
Akhir pekan usai, ibu juga ikut usai.
Melepem jadi rindu lalu terbawa angin utara dengan hati yang adem .
Kamis, 01 Maret 2018
Padam
Ada waktu dimana kau datang dan mencubit rindu ku
Kau berkata aku adalah laki - laki yang tak suka basa basi
Lalu duduk
Memandangi kopi di atas meja yang sudah mulai dingin
Nafas mu menarik tubuh ku
Memutar alur
Menyentuh kesunyiaan
Hanya kau yang tersisa
Bersama daun
Terbawa angin
Lalu padam
Aku tidak ingin menyesali kedatangan mu
Tapi aku juga tidak ingin kau menyesali kedatangan ku
Sebelum rindu ku pecah
Mau kah kau menari di atas tubuh ku yang dingin ?
Dan menanam berjuta bangkai batu malam ini.
Langganan:
Postingan (Atom)