Lingkar Cerita
Rabu, 01 Mei 2019
Mata Waktu
Kasih ku
Senja semakin senja
Kali ini waktu seluruhnya milik mu
Mengapa harus tergesa gesa melakukan sesuatu
Jika pada akhirnya kau tetap terjebak di atas cakrawala mu
Kasih ku
Kau seorang pemberani
Untuk apa menyusuri langit putih
Untuk apa meraba kerut kelopak matamu
Jika matamu sudah tak punya birahi dan misteri lagi
Kasih ku
Mengapa harus menyesal
Mengapa takut tak kekal
Toh kecantikan hanya perjalanan singkat yang selalu kau ulur terus lalu kau rangkum dan kau kuasai seutuhnya
Kasih ku
kau sudah di atas kecantikan mu
Kini kau merias jenazah mu sendiri
Di atas puing - puing mimpi dan reruntuhan waktu lalu duduk seharian di atas batumu
Kasih ku
Kini kau sudah bersih
menunduk malu pada wajah yang di obrak abrik sepi, meniup angin disayup barat tubuhmu lalu tidur diatas kangenmu dan berkata" aku masih cantik, saat langit berangsung luruh . Berikan aku waktu sedikit lagi, aku masih ingin terlihat cantik "
Selasa, 30 Oktober 2018
Di Atas Perahu
Tanpa kaus kaki
kau berdiri di atas perahu
Mengulang cerita yang masih tersisa
Di atas perahu
Kembali kau berdoa
Untuk keluarga yang sudah tak bersama
Kan kau semai dengan segala rupa
Diantara belantara rasa
Yang tak pernah usai
Di bawah sadar mu
Segala yang kau damba belum tentu tiba
Angan angan
Tersembunyi di bawah sakit mu
Pantai telah gelap
Kini kau sampai di daratan yang paling kau kangenin
Dan dalam gemuruh ombak kau berkata biarkan segala sesuatu nya berakhir, biarkan aku besar dan tinggal disini
Selamat jalan
Kamis, 06 September 2018
Aku
Pagi tadi angin membawa ku pergi
Dengan seteguk air mata aku hilang lagi
Aku ingin merayakan reformasi
Esok hari
Tapi sayang mata hati berdiam di ujung hari
Kedua kelopak mata ku mulai mati
Aku terkapar
Tiada berdaya dan tak berupaya
Akhir nya aku tiba
Semua rasa sudah hilang
Seperti kata chairil
"mampus kau di koyak koyak sepi"
Sabtu, 18 Agustus 2018
Oesman Oesman
oesman berjalan
kelaparan
belum makan
sempoyongan
oesman naik asam lambung
tubuh limbung
lalu bingung
luntang-lantung
oesman dadanya nyeri
kulit alergi
tulang nyeri
tambah ngeri
oesman terbahak
oesman teriak
oesman tersedak
oesman tertembak
oesman telah mencapai marwah-nya
oesman telah menuju angkasa
oesman terbang meninggalkan nelangsa
oesman adalah moksa
Puisi oleh seorang kawan : Oesman " Manusia "
Pekerjaan : Pejual Es
Minggu, 24 Juni 2018
Di Halaman Rumah
di halaman rumah
Aku menunggu mu tanpa celana
Berharap malam nanti bisa mampir ke tubuh mu
Di halaman rumah
Terselip sakit dan sepi mu diantara daging layu yang telah kau serahkan pada usia
Di halaman rumah
Terdengar suara kaki berbisik minta diantarkan ke dalam kamar mandi
Di halaman rumah
Kau datang menghampiri ku tanpa celana dan kaus kaki lalu berbisik "Sabar mu sudah habis, rindu mu juga sudah ku kuliti, kembali lah keranjang bobrok mu dan tidur lah dengan nyenyak"
Kamis, 10 Mei 2018
Jendela Sore
Sekujur tubuh ku sudah runtuh
Sudah menumpuk semua rindu
Ruang kamar terasa menyempit
Tersembunyi dibawah kasur ku
Kan ku kenang meski tersirat luka
Aku bernaung di teras rumah
Suatu saat kau akan menelan ku utuh
Jendela sore kian menipis
Kilau nya memancarkan luka
Semarak bedug memanggil ku pulang
Semakin sesak
Gelisah memuncak
Kan ku peluk tubuh mu
Yang tergores rindu
Kan ku kenang tubuh mu
Yang telah hanyut ditelan sunyi
Selasa, 27 Maret 2018
Halo Sepasang Kekasih
Halo sepasang kekasih yang sedang memandang lagit
biru dengan cahaya yang membius.
Melihat gelas dengan tatap yang serius, entah sudah berapa tikus kau hitung sampai akhirnya gerimis senja datang dan melilit tubuh mu.
Aku bertanya " kau tidak ingin minggat?. Aku akan memberikan mu kue kering dan teh tawar " tapi kau hanya diam aku juga diam. Lalu kau ku tinggal masuk kedalam dengan jaket lusuh yg ku berikan dan sepasang sepatu jika saja kau ingin berlari dari kesunyiaan .
Langganan:
Postingan (Atom)